Jumat, 23 Desember 2022

Perjalanan Pendidikan Nasional dalam Filosofi Pendidikan Indonesia

Bagi pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara menjadi kiblat bagi para guru sebagai sosok yang diteladani. Beliau mengatakan pendidikan sebagai tuntunan yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya murid. Pada zaman kolonial pembelajaran hanya sebatas menulis, membaca, dan menghitung itu pun hanya untuk mendidik calon pegawai dan hanya untuk membantu dalam mendukung usaha dagang oleh pemerintah Hindia Belanda. Peran dalam mentransformasikan pendidikan pada masa kolonial Belanda menuju gerbang emas kemerdekaan dan kebudayaan bangsa. Pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya. Selain itu Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Pendidikan diibaratkan tempat persemaian benih padi. Kualitas padi apapun jika ditempatkan atau diperlakukan dengan baik maka akan menghasilkan padi yang baik. Sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara gagasan menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai konsep Merdeka Belajar memiliki relevansi terkait terselenggaranya pendidikan saat ini di Indonesia. Esensi dari merdeka belajar yaitu kebebasan berpikir yang ditunjukkan kepada siswa dan guru sehingga mendorong terbentuk karakter jiwa merdeka karena siswa dan guru dapat mengeksplorasi pengetahuan dan lingkungannya. Merdeka belajar ini akan mendorong terbentuknya sikap kepedulian terhadap lingkungannya karena siswa belajar langsung di lapangan sehingga mendorong dirinya menjadi lebih percaya diri terampil dan mudah beradaptasi terhadap lingkungan masyarakat. Sikap-sikap tersebut penting untuk dikembangkan karena untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi lingkungannya dibutuhkan sikap kepedulian terampil dan adaptif di manapun berada.

Sebagai seorang pendidik saya menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan-kekuatan menjadi kodrat dari peserta didik itu sendiri dengan mengerahkan segala daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran, dan jasmani agar peserta didik dapat memperbaiki perilakunya.

Bagi saya seorang guru selalu dibutuhkan seorang murid agar bisa menuntun dan memperbaiki adabnya dan untuk mendapatkan kecerdasan yang luas sehingga terlindungi dari pengaruh-pengaruh yang kurang baik yang dapat menghambatkan bahkan melemahkan potensinya yang ada pada dirinya. Sebagai seorang pendidik saya ingin membangun suasana lingkungan belajar yang kondusif agar setiap peserta didik tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya. Tak lepas dari pengaruh kebudayaan sekarang ini yang tergerus membuat kekhawatiran tersendiri bagi para pendidik namun sebagai calon pendidik yang profesional saya akan terus berusaha menjadikan kebudayaan Indonesia menjadi pilar utama dalam memajukan Pendidikan Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penilaian dan Evaluasi Pemahaman dalam UbD

Penilaian dan Evaluasi Pemahaman dalam UbD perlu menggunakan rubrik dari setiap aspek